DASARDASAR ILMU PENDIDIKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Oleh : 1. Nailatul Fadilla 15087022 2. Muthia Marda Rani 16029119 3. Nia Fatmala 16046024 4. Penulis menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi Dịch VỄ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Sikun Pribadi ISPI, 1989 dalam Made Pridarta menggambarkan hubungan filsafat, filsafat pendidikan, ilmu pendidikan, ilmu pendidikan praktis, perbuatan mendidik, pengalaman mendidik, dan keyakinan pendidik sebagai berikut Filsafat atau filsafat umum atau filsafat negara menjadi sumber segala kegiatan manusia atau mewarnai semua aktivitas warga negara suatu bangsa. Filsafat pendidikan dijabarkan dari filsafat, artinya filsafat pendidikan tidak boleh bertentangan dengan filsafat. Selanjutnya Ilmu Pendidikan yang bersifat teoritis ada diurutan ketiga, sebab ia dijabarkan dari filsafat pendidikan. Disinilah teori-teori pendidikan dirumuskan. Ilmu Pendidikan praktis adalah merupakan konsep-konsep pelaksanaan teori- teori pendidikan diatas. Jadi ini dijabarkan dario teori-teori pendidikan. Pada langkah berikutnya adalah perbuatan mendidik, yaitu tindakan-tindakan nyata dalam menerapkan teori pendidikan praktis. Sebagai akibat dari perbuatan mendidik, akan mendapatkan pengalaman tentang mendidik. Sudah tentu pengalaman ini didapatkan di lapangan. Pengalaman ini memberi umpan balik kepada teori pendidikan yang terdapat dalam Ilmu Pendidikan yangt memanfaatkannya untuk kemungkinan merevisi konsep-konsepnya. Sebagai akibat dari revisi tadi, sangat mungkin Ilmu Pendidikan memberi umpan balik kepada filsafat pendidikan, dan kemungkinan merevisi konsep- konsepnya. Ilmu pendidikan juga mengadakan kontak hubungan dengan pengalaman- pengalaman mendidik, untuk selalu mengingatkan diri agar tidak menyimpang dari teori mendidik. Sementara itu perbuatan-perbuatan mendidik bisa menimbulkan keyakinan tersendiri tentang pendidikan. Suatu keyakinan yang belum tampak pada filsafat, filsafat pendidikan, maupun pada Ilmu pendidikan. Keyakinan ini memberi bahan baru kepada filsafat, untuk dipikirkan kembali dan dimasukkan ke dalam filsafat.[1] Berdasarkan penjabaran beberapa komponen tersebut diatas, terlihat adanya saling keterkaitan antara filsafat dan pendidikan. Betapa filsafat mempunyai peran dalam menciptakan pola pendidikan yang baik. Referensi Buku [1] Made Pidarta, Landasan Kependidikan, Jakarta Rineka Cipta, 1997, hal. 83-84. Artikel kali ini akan menjelaskan perbedaan antara pendidikan dengan pengajaran. Di manakah letak perbedaannya? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini. — Jika Bapak/Ibu guru pergi ke sebuah tempat perbelanjaan, kemudian bertemu dengan salah satu seorang murid yang Anda ajar di sekolah, apa reaksinya? Kadang, sebagai seorang guru, kita tidak begitu hafal dengan nama dan wajah tiap-tiap siswa. Paling hanya beberapa siswa saja yang Bapak/Ibu Guru hafal. Misal, dia seorang ketua kelas atau seorang murid yang paling pintar di kelas. Lain halnya, jika seorang murid bertemu dengan gurunya di tempat yang bukan tempat kegiatan belajar mengajar. Tidak jarang si murid malah memanggil nama Bapak/Ibu Guru kemudian mencium tangan. Di Indonesia, kalau Anda perhatikan, ada beberapa cara cium tangan. Seorang guru, tetap akan dipanggil guru oleh para siswanya meski pun jam belajar mengajar sudah selesai. Jadi, guru itu bukan hanya sebatas profesi, namun tanda pengenal yang akan selalu melekat sampai kapan pun. Guru memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan pendidikan sekaligus pengajaran bagi siswa-siswanya. Ya, pendidikan dan pengajaran merupakan sebuah istilah yang terlihat serupa, tapi hasil akhir dari kedua istilah tersebut yang membedakan. Pendidikan itu sejatinya memberikan fokus penekanan dalam pembentukan karakter peserta didik. Ya termasuk pembentukan mental, sosial, moral, dan nilai religius. Salah satu contoh output dari proses pendidikan itu seperti yang dijelaskan di pembuka artikel ini. Seorang siswa jika bertemu gurunya di luar sekolah, anggaplah di sebuah pasar. Kemudian siswa tersebut memanggil guru dan menghampiri seraya mencium tangan gurunya. Dalam hal ini, aspek moralitas dari siswa diwujudkan dengan menghormati gurunya dengan tindakan mencium tangan. Dalam prosesnya, pendidikan mementingkan adanya sebuah perubahan. Yaps, perubahan yang dimaksud ini merupakan perubahan dalam proses kehidupan seseorang dalam hal ini siswa. Mengutip pernyataan John Dewey, praktisi pendidikan, dinyatakan bahwa pendidikan itu proses kehidupan yang mengalami keberlanjutan dari rekonstruksi pengalaman. Baca Juga Mengisi Jam Kosong Siswa Supaya Tetap Produktif Artinya, dapat dipahami bahwa pendidikan itu sebuah proses yang dialami seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Tadinya tidak mengetahui norma-norma kesopanan jika bertemu guru di luar sekolah, menjadi tahu apa yang harus dilakukan. sumber Bagaimana bisa terwujud Generasi Emas di tahun 2045, jika pendidikan dan pengajaran belum berjalan dengan baik? Oleh karenanya baik kegiatan pendidikan maupun pengajaran harus diberikan porsi yang sama. Pendidikan bisa memberikan sebuah perubahan tapi harus ada dukungan terhadap ilmu pengetahuan. Nah, untuk mendukung hal tersebut diperlukan sebuah pengajaran. Ya, dengan kata lain pengajaran bisa dikatakan sebagai proses transfer ilmu dari pelajaran yang diajarkan oleh guru. Mudahnya bisa dipahami bahwa pengajaran itu sebuah proses menuntut ilmu. Guru menyampaikan ilmu kepada siswa yang belajar yang hasilnya si murid tadi memiliki ilmu yang diajarkan. Terlebih di zaman digital seperti saat ini, pengajaran secara privat pun bisa dilakukan oleh para siswa. Nah, ini menjadi salah satu kesempatan untuk Bapak/Ibu Guru yang ingin menambah penghasilan dengan bergabung di ruangles. Baik pendidikan atau pengajaran keduanya tidak bisa dipisahkan. Pendidikan tanpa pengajaran menghasilkan output manusia yang tidak memiliki wawasan. Pengajaran tanpa pendidikan bisa menghasilkan manusia yang punya wawasan tetapi memiliki moral yang tidak baik seperti pengusaha yang serakah, peneliti yang tidak bertanggungjawab, pemimpin yang tidak amanah, hingga karyawan yang tidak punya dedikasi untuk perusahaan. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 081324 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8197b669ad0b07 ‱ Your IP ‱ Performance & security by Cloudflare Setiap orang pada dasarnya pernah mengalami pendidikan, tetapi tidak setiap orang mengerti makna kata pendidikan. Pengertian pendidikan menjadi penting manakala bahwa kita tidak dapat memungkiri bahwa dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak mengubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Hanya saja, seiring dengan kemajuan pendidikan terkadang konsep atau pengertian tersebut mungkin menjadi kabur. Melengkapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan konsep dan teori pendidikan, yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Oleh karenanya kita bisa menengok dari pengertian pendidikan menurut para ahli. Pengertian Pendidikan Secara Umum Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik. Education is a function of the State, and is conducted, primarily at least, for the ends of the State. State – highest social institution which secures the highest goal or happiness of man. Education is preparation for some worthy activity. Education should be guided by legislation to make it correspond with the results of psychological analysis, and follow the gradual development of the bodily and mental faculties. Artinya Pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara, dan dilakukan, terutama setidaknya, untuk tujuan Negara itu sendiri. Negara adalah institusi sosial tertinggi yang mengamankan tujuan tertinggi atau kebahagiaan manusia. Pendidikan adalah persiapan/bekal untuk beberapa aktivitas/pekerjaan yang layak. Pendidikan semestinya dipandu oleh undang-undang untuk membuatnya sesuai koresponden dengan hasil analisis psikologis, dan mengikuti perkembangan secara bertahap, baik secara fisik lahiriah maupun mental batiniah/jiwa. Pendidikan adalah suatu sarana yang digunakan untuk mencari kebenaran. Sedangkan metode-nya adalah dialektika. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan pembuatan mendidik. Dalam Bahasa Arab Pendidikan berasal dari kata Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba yang memiliki makna mendidik atau mengasuh. Jadi Pendidikan dalam Islam adalah Bimbingan oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal anak didik sehingga bisa terbentuk pribadi muslim yang baik. Dalam Bahasa Yunani Pendidikan berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak the art and science of teaching children. Pendidikan adalah mencakup segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan dalam kehidupan bermasyarakat. menjabarkan bahwa Pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan. adalah proses yang terus menerus abadi dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan. Menurut Plato pendidikan direncanakan dan di-program menjadi tiga tahap dengan tingkat usia, tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada murid hingga sampai dua puluh tahun; dan tahap kedua, dari usia dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga, dari tiga puluh tahun sampai usia empat puluh tahun. Pendidikan adalah perang terhadap kedunguan. Dia mengatakan pendidikan merupakan permintaan dalam kehidupan anak-anak. Intinya adalah bahwa pendidikan mengarah semua kekuatan yang ada di alam agar peserta didik sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan yang tinggi dan kebahagiaan hidup. Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya, memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. mendefinisikan secara umum “Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.” menyatakan bahwa “a system as any group of irrelated components or parts which function together to achieve a goal” , sistem adalah sekumpulan komponen atau bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain yang berfungsi untuk mencapai suatu 17. Elias M Award 19794 juga menyatakan bahwa “
 can ce defined as an organized group of components subsystem linked together according to a plan to achieve a specific obejctive”, sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau subsistem yang teroganisir satu sama lain sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan. Planning for teaching, an Introduction to Education’ menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah yang berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru generasi baru bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat. 19. Menurut Imam AL-GHAZALI Pendidikan merupakan proses me-manusia-kan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna. 20. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 263 – Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. 21. Menurut Siagian, 2006 273 Pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 22. Menurut H. Fuad Ihsan, 2005 1 Pengertian pendidikan secara sederhana adalah “Usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan”. 23. Jhon Dewey, 2003 69 “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”. 24. Rousseau, 2003 69 “Pendidikan merupakan memberikan kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanakkanak, akan tetapi kita membutuhkanya pada masa dewasa”. 25. Oemar Hamalik, 2001 79 “Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”. 26. Feni, 2014 13 “Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”. 27. Menurut IMAM KHOMEINI Pendidikan lahir untuk memahami manusia, namun tujuan ini berdampak terbalik, yang dengan-nya mengarahkan manusia untuk mengetahui wujud Tuhan dan mengenal Allah swt, atau yang dikenal dengan nama ru’yah kauniyah tauhidiyah pandangan-pandangan tauhid. Pendidikan mesti mengantarkan manusia tidak hanya pada sisi materi lahiriah, tetapi juga kebahagiaan hakiki batiniah. 28. MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI Pendidikan adalah proses yang sangat penting didalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, setiap manusia belajar seluruh hal yang belum mereka ketahui. Bahkan dengan pendidikan, seorang manusia dapat menguasai dunia dan tidak terikat lagi oleh batas-batas yang membatasi dirinya. Pendidikan melahirkan seorang yang berilmu, yang dapat menjadi khalifah Allah di bumi ini. 29. Menurut Muhammad Abduh Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia dan dapat merubah segala sesuatu. 30. MENURUT IBNU SINA Pendidikan adalah proses untuk membentuk perkembangan anak dan membiasakan kebiasaan yang baik dan sifat-sifat yang baik menjadi faktor utama guna mencapai kebahagiaan anak, oleh karena itu orang yang ditiru hendaklah menjadi pemimpin yang baik, contoh yang bagus dan ber-akhlak hingga tidak meninggalkan kesan buruk dalam jiwa anak yang meniru-nya. 31 MENURUT CONFUCIUS Pendidikan melahirkan keyakinan diri, keyakinan diri melahirkan harapan, dan harapan melahirkan perdamaian. 32. MENURUT MAHMUD YUNUS Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. 33. MENURUT CARTER V. GOOD Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang ter-organisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial. 34. MENURUT DRIYARKARA Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam me-manusia-kan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani. 35. MENURUT PAULO FREIRE Pendidikan ialah usaha untuk mengembalikan fungsi pendidikan sebagai alat yang membebaskan manusia dari berbagai bentuk penindasan dan ke-tertindas-an. pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia dan dirinya sendiri. 36 MENURUT AHMAD D. MARIMBA Pendidikan merupakan suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbentuk dengan sangat unggul. 37. MENURUT ZAHARAI INDRIS Pendidikan adalah serangkaian kegiatan berkomunikasi yang bertujuan supaya manusia dewasa atau pendidik dengan peserta didik saling ber-tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan pada perkembangan anak dengan utuh. 38. MENURUT JAMES MILL Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya. 39. MENURUT JEAN JACQUES ROUSSEAU Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa. 40. MENURUT WILL DURANT Pendidikan adalah sebuah penemuan progresif dari kebodohan diri sendiri. 41. MENURUT MALCOM FORBES Pendidikan adalah upaya untuk mengganti pikiran yang kosong menjadi pikiran yang terbuka. 42. MENURUT ALBERT EINSTEIN Pendidikan ialah sesuatu yang tersisa setelah seseorang melupakan apa yang ia pelajari di sekolah. 43. MENURUT JOHN STUART MILL Pendidikan meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan. 44. MENURUT JOHN DEWEY Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan. 45. MENURUT HERBERT SPENCER Pendidikan adalah menyiapkan seseorang agar dapat menikmati kehidupan yang bahagia. Pendidikan membuat manusia menjadi selaras dengan lingkungannya. 46. MENURUT MARTINUS JAN LANGEVELD Pendidikan adalah upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. 47. MENURUT CROW Pendidikan ditafsirkan dengan makna untuk mempertahankan manusia dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah, dan merupakan suatu harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil, serta untuk memperluas, men-intensif-kan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-elemen yang ada di-sekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar. 48. MENURUT HERMAN H. HORN Pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi eternal bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan sebagaimana diwujudkan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia itu sendiri. 49. MENURUT ROUSSEAU Pendidikan adalah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa. 50. MENURUT DEDI SUPRIADI Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan. 51. MENURUT ABDULLAH IBNU AL-MUQAFAH Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santapan akal dan rohani. 52. MENURUT DARMANINGTYAS Darmaningtyas mendefinisikan pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik. 53. MENURUT MARY MCLEOD BETHUNE Menurut Dia, pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses untuk memperoleh sebuah pengetahuan. 54. MENURUT EDGAR DALE Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat atau pemerintah melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang berlangsung, baik dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah sepanjang hidup, untuk mempersiapkan peserta didik murid agar dapat menjalankan perannya dalam lingkungan untuk masa yang akan datang. 55. MENURUT IMAN BARNADIB Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. 56. MENURUT GIREX B Pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka. 57. MENURUT BRATANATA,DKK Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. 58. MENURUT AN-NAHLAWI Pendidikan dalam bahasa Arab adalah tarbiyah, arti tarbiyah atau pendidikan ialah segala usaha dalam mengurus, mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah ada dari lahir agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa. 59. MENURUT THEODORE BRAMELD Pendidikan memiliki fungsi yang luas yaitu sebagai pengayom dan pen-ubah kehidupan suatu masyarakat jadi lebih baik dan membimbing masyarakat yang baru supaya mengenal tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah sebuah proses yang lebih luas dari sekedar periode pendidikan di sekolah. 60. MENURUT GODFREY THOMSON Sir Godfrey Thomson 1993 lebih concern dengan pendekatan psikologi dan psikometri dalam memandang pendidikan. Bagi-nya pendidikan perlu mengedepankan sisi psikologis atau psikologi pendidikan. Ia berkata “secara khusus, psikologi telah membenahi pendidikan yang membuat individu yang sebenarnya dan bukan rata-rata atau individu yang unik. Pendidikan harus melihat tujuan dan tujuan, bukan hanya pada metode dan sarana.” 61. MENURUT AL-FARABI DAN MISKAWAH Al-Farabi dan Miskawah memiliki kesamaan tentang Pendidikan. Menurut mereka, pendidikan adalah hal yang memungkinkan manusia mencapai kesempurnaan yang tepat untuk sifat mereka. 62. MENURUT IBNU KHALDUN Ibnu Khaldun menekankan pentingnya prinsip pendekatan progresif dalam pendidikan. Dia menyarankan para guru untuk memulai materi dari yang paling mudah sederhana menuju hal yang paling sulit, bukan sebaliknya. Lebih jauh, bahwa pendidikan secara lahiriah ilmu empirisme tidak boleh dipisahkan dari pengembangan bakat mental jiwa yang diperlukan untuk pengetahuan. Keduanya harus di-asimilasi-kan. Seperti yang dia tunjukkan “Pada awalnya peserta didik murid benar-benar tidak mampu memahami apa pun, kecuali untuk beberapa poin saja, dalam hal apapun, mereka hanya memahami dengan cara perkiraan dan ringkasan. Ketika mereka dijelaskan dengan contoh yang diambil dari pengalaman sensorik pengalaman sehari-hari. Hal itu kemudian membuat kesiapan siswa secara bertahap berkembang materi atau subjek pembahasan menjadi lebih mudah dicerna dengan setiap pengulangan, dan karenanya pemikiran peserta didik kemudian berkembang dari pengetahuan perkiraan ke asimilasi yang lebih dalam ” . 63. MENURUT MAHATMA GANDHI “Yang saya maksudkan dengan pendidikan ialah menampilkan sifat-sifat terbaik secara menyeluruh yang ada dalam kepribadian seseorang anak atau manusia, yaitu tubuh, akal, dan jiwa. Kepandaian membaca dan menulis bukan merupakan tujuan akhir, bahkan bukan juga tujuan awal dari pendidikan. Melek aksara hanyalah merupakan salah satu sarana untuk memungkinkan pendidikan seorang pria atau wanita. Kepandaian membaca dan menulis, bukan merupakan pendidikan. Maka saya lebih setuju bila pendidikan seorang anak dinilai dengan mengajar suatu cabang kerajinan tangan dan memungkinkan murid itu menghasilkan barang dari saat awal pendidikannya,” Unsur Pendidikan Input Sasaran pendidikan, yaitu individu, kelompok, masyarakat. Pendidik Yaitu pelaku pendidikan. Proses Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain. Output Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku Soekidjo Notoatmodjo. 2003 16. Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Tujuan pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu menurut islam dan tujuan pendidikan secara umum. Tujuan Pendidikan Secara Religi Pembinaan Akhlak Penguasaan Ilmu Keterampilan bekerja dalam masyarakat Mengembangkan akal dan Akhlak Pengajaran Kebudayaan Pembentukan kepribadian Tujuan Pendidikan Secara Umum Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa. Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945. Menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep. Mengubah sikap dan persepsi. Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru Soekidjo Notoatmodjo. 2003 68. Jalur Pendidikan Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. 1. Jalur Formal Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Pendidikan Dasar Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan Menengah Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah jurusan, seperti SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. 2. Jalur Nonformal Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. 3. Jalur Informal Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilakukan oleh pendidik. Tugas atau misi pendidik itu dapat tertuju pada diri manusia yang dididik mauapun kepada masyarakat bangsa ditempat ia hidup. Adapun beberapa fungsi pendidikan Bagi dirinya sendiri, pendidikan berfungsi menyiapkan dirinya agar menjadi manusia secara utuh, sehingga ia dapat menunaikan tugas hidupnya secara baik dan dapat hidup wajar sebagai manusia. Bagi masyarakat, pendidikan berfungis untuk melestarikan tata social dan tata nilai yang ada dalam masyarakat preserveratif dan sebagai agen pembaharuan social direktif sehingga dapat mengantisipasi masa depan. Menyiapakan tenaga kerja Menyiapkan manusia sebagai warga Negara yang baik. Menyiapkan manusia sebagai manusia. REFERENSI DAN SUMBER Sumber 1 Sumber 2 Sumber 3 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

perbedaan pendidikan dan ilmu pendidikan